Jack The Giant Killer

Jack The Giant Killer

Sabtu, 15 Desember 2012

Review: The Hobbit: An Unexpected Journey ~ The Journey Live Again!



Genre: Adventure, Fantasy, Drama
Directed By: Peter Jackson
Based on The Hobbit by: J. R. R. Tolkien
Writers: Guillermo del Toro, Peter Jackson, Fran Walsh, Philippa Boyens
Studio: New Line Cinema, Metro-Goldwyn-Mayer Pictures, Inc., WingNut Films
Distributed by: Warner Bros. Pictures
Run Time: 170 minutes
MPAA Rating: PG-13 for extended sequences of intense fantasy action violence, and frightening images


The Hobbit: Un Expected Journey adalah bagian pertama dari trilogi The Hobbit yang akan berlangsung hingga tahun 2014 nanti dan akan ditangani oleh Peter Jackson. Film ini juga menandakan kembalinya Peter Jackson dan reuni dengan para pemeran dari trilogi film The Lord of the Rings. The Hobbit adalah prekuel dari The Lord of the Rings yang mengikuti cerita paman dari Frodo Baggins yaitu Bilbo Baggins yang diperankan oleh Martin Freeman. Bilbo bersama 13 orang dwarf pimpinan Thorin Oakenshield serta Gandalf the Grey melakukan perjalanan mencari the Lonely Mountain bernama Erebor yang telah direbut oleh sang naga, Smaug. Perjalanan tersebut akan membawa mereka ke dalam petualangan yang berbahaya, mulai dari bertemu dengan troll raksasa, sekumpulan orc, serigala hingga makhluk bawah tanah yang mungkin paling berbahaya bernama Gollum di mana pertemuannya dengan Bilbo Baggins adalah awal dari sebuah perjuangan baru saat Bilbo mendapati dirinya menemukan sebuah cincin magis yang akan menentukan nasib Middle-earth nantinya. Dan tentunya semuanya ini sudah terjawab di trilogi film The Lord of the Rings.


Sebuah penantian panjang bagi para penggemar The Lord of the Rings akhirnya terjawab. Tahun 2012 Peter Jackson beserta 'winning-team' kembali membawa Shire dan Middle-earth kembali eksis lewat trilogi baru sekaligus prekuel dari trilogi The Lord of the Rings, yaitu The Hobbit. Antusias penonton cukup besar dan sangat terasa ketika The Hobbit rilis serentak pada tanggal 14 Desember 2012 kemarin. Trilogi The Lord of the Rings yang sudah dikenal luas oleh banyak orang tentu akan membawa para penggemarnya kembali masuk teater untuk menyaksikan petualangan Bilbo dan kawan-kawannya. 9 tahun penantian semenjak The Return of the King dirasa sangat tepat untuk mengakhiri tahun 2012 ini dengan sebuah film magis yang mungkin akan menjadi salah satu film  favorit tahun ini. Tapi kemudian timbul pertanyaan di kalangan para penonton, akankah The Hobbit megikuti sukses pendahulunya The Lord of the Rings yang begitu banyak menuai pujian tinggi serta ikut ke dalam persaingan Academy Awards? Bisakah Peter Jackson kembali menghidupkan Shire dan Middle-earth seperti dulu? Berikut EnterYourMovie mencoba untuk mengulas film The Hobbit: An Unexpected Journey.

The Lord of the Rings Trilogy adalah salah satu film trilogi favorit saya sepanjang masa. Kualitas cerita yang diadaptasi dari novel saya nilai sangat sempurna. Efek-efek visual juga patut dipuji setinggi-tingginya. Dan hasilnya adalah jeratan piala Oscar yang begitu banyak termasuk Best Picture untuk film The Return of the King. Maka itu tidak heran ketika The Hobbit siap diproduksi saya sudah mencatat tanggal 14 Desember 2012 di kalender saya. Dan begitu film ini rilis, saya sudah siap untuk menyaksikan kembalinya Peter Jackson ke Middle-earth.


Seperti film-film Peter Jackson lainnya, alur cerita The Hobbit tidak berbeda jauh dengan The Lord of the Rings. Peter selalu memulai cerita dengan lamban namun pasti. Kembali dibawa ke awal The Lord of the Rings, lalu kita akan diajak menelusuri petualangan seorang Hobbit bernama Bilbo Baggins bersama 13 dwarf pimpinan Thorin Oakenshield dan tentunya bersama-sama dengan Gandalf yang kembali diperankan oleh Sir Ian McKellen. Kebetulan saya belum membaca novel The Hobbit. Tapi menurut saya jalan cerita yang disusun oleh Peter Jackson cukup baik dan menghibur. Unsur drama dan komedi yang ada di dalamnya tercampur menjadi satu. Belum lagi adegan-adegan pertarungan yang ditampilkan layaknya The Lord of the Rings. Tapi kemudian setelah usai menonton, saya teringat kembali dengan The Lord of the Rings. Mengingat LOTR, kemudian saya langsung membandingkan. Ya, ternyata saya menilai walau The Hobbit cukup memuaskan dahaga saya akan penantian panjang dan memberikan hasil yang baik dan cukup menghibur tapi tetap saja saya menilai The Hobbit tidaklah lebih baik dari trilogi film LOTR. Mungkin saya menilai secara kualitas cerita yang ditampilkan LOTR lebih baik secara tuturan cerita dan kesan magis yang ada di dalamnya lebih kelam. Tapi tetap saya nilai The Hobbit merupakan salah satu film memuaskan pada tahun 2012 ini.

The Cast: Ian McKellen, Martin Freeman, Cate Blanchett, Ian Holm, Christopher Lee, Hugo Weaving, Elijah Wood, Andy Serkis, Richard Armitage.

Deretan ensemble cast yang ditampilkan The Hobbit menurut saya sudah tepat pilihan sang director, Peter Jackson. Terutama adalah kembalinya Sir Ian McKellen sebagai Gandalf. Sedangkan untuk posisi Bilbo dan Thorin yang masing-masing diperankan oleh Martin Freeman dan Richard Armitage sudah baik dalam menghidupkan karakter yang mereka perankan masing-masing. Sedang untuk para dwarf lainnya menurut saya sangat mengibur terutama Fili & Kili yang merupakan favorit saya di antara 13 dwarf lainnya. Untuk hal ini sejujurnya saya tidak bisa membandingkannya dengan cast LOTR karena kedua cerita memiliki tahun dan latar belakang yang berbeda. Jadi saya harus menilai kedua-duanya bagus dalam pemilihan karakter yang ada.


Dari segi sound dan visual sudah tidak perlu diragukan lagi. Howard Shore kembali menata sound seperti pada dulu kala LOTR dengan ciri khasnya lagu-lagu ala dunia magis. Apalagi ketika Thorin dan para dwarfnya bernyanyi Misty Mountain di rumah Bilbo yang menurut saya lagunya cukup menyentuh dan enak untuk didengar. Kemudian ada nama Guillermo Del Toro yang sudah perlu kita ragukan lagi kemampuannya. Di tangannya visual sebuah film akan nampak nyata dan jelas untuk dilihat. Dan lagi-lagi efek-efek yang ada pada setiap adegan di The Hobbit baik itu adegan pertarungan hingga latar suasana dari tempat-tempat yang disinggahi oleh Bilbo dan kawan-kawannya ini begitu menakjubkan seperti LOTR dulu. 


Secara keseluruhan The Hobbit boleh saya katakan cukup sukses menarik kembali para penggemar Middle-earth untuk datang ke bioskop untuk kembali menyaksikan karya terbaru Peter Jackson ini. Tapi jika membandingkan dengan LOTR rasanya saya harus memilih LOTR masih jauh lebih baik daripada The Hobbit. Tapi The Hobbit tetaplah merupakan salah satu film memuaskan tahun ini dan patut kita tunggu kelanjutannya tahun depan.

Adegan favorit: Ketika Gollum dan Bilbo bermain 'kuis' sekaligus pertama kalinya cincin magis di film LOTR terlihat.

Rating
Cerita: 8/10
Pemain: 8/10
Visual: 8/10
Ending: 7/10
Overall: 8/10


~ HT ~

Tidak ada komentar:

Oz: The Great and Powerful

Oz: The Great and Powerful