Sinopsis
Los Angeles memang kota yang tak pernah tidur. Bahkan sampai larut malam pun kehidupan di kota ini masih tetap berdenyut. Tapi malam itu memang tak sama dengan malam-malam yang lain. Malam itu bakal terjadi sesuatu yang mengerikan. Tak ada yang mengira kalau sesuatu yang awalnya begitu indah itu bakal jadi sesuatu yang mematikan.
Malam itu tiba-tiba saja langit di atas kota Los Angeles terlihat terang benderang. Terang saja cahaya ini membuat seisi kota terbangun. Pagi belum datang namun seluruh kota seolah disapu cahaya terang dari langit. Penasaran, semua penghuni kota pun mulai mencari tahu asal cahaya terang ini.
Semakin larut cahaya itu semakin terang dan para penghuni kota seolah dibuat terpesona oleh cahaya terang ini. Bagaikan laron yang terpikat terang lampu, para penghuni Los Angeles ini pun seolah dibuat terlena oleh cahaya ini. Satu yang mereka tak sadar adalah bahwa cahaya ini tak hanya terlihat indah namun juga mematikan. Perlahan namun pasti, satu per satu penghuni kota ditelan cahaya terang ini. Apakah ini awal dari musnahnya ras manusia?
Fakta seputar film:
Dua sutradara bersaudara ini mulai syuting percobaan tepat hari Thanksgiving tahun 2009 sementara para penulis naskah mulai menggarap script film ini. Artinya hanya diperlukan kurang dari satu tahun untuk menggarap film ini mulai dari naskah sampai siap diedarkan.
Seluruh adegan dalam film ini diambil dengan menggunakan kamera Red dengan chipMysterium-X milik sutradara bersaudara ini.
Ada lebih dari 800 visual effects dalam film ini, lebih banyak dari kebanyakan film sejenis.
Review
Film berjudul SKYLINE ini adalah hasil karya kedua dua bersaudara Colin Strause dan Greg Strause setelah mereka menggarap ALIENS VS. PREDATOR: REQUIEM tahun 2007 lalu. Dan karena melihat latar belakang dua bersaudara ini sebagai special effect artist, maka bisa diprediksi kalau SKYLINE ini bakal bertabur teknologi tinggi dalam hal visual.
Nyatanya, SKYLINE ini memang tak punya cacat sama sekali dari sisi visual. Semua adegan mustahil jadi terlihat nyata mulai dari pesawat alien yang datang membelah langit sampai monster dan perubahan yang terjadi pada para manusia yang melihat ke arah sumber cahaya yang meliputi seluruh kota Los Angeles itu. Jelas ini memang bukan masalah berat buat Strause bersaudara. Sejak lama memang mereka sudah berurusan dengan spesial effect termasuk untuk film 300, X-MEN: THE LAST STAND, FANTASTIC FOUR, TERMINATOR 3: RISE OF THE MACHINES, sampai THE DAY AFTER TOMORROW.
Dari sisi cerita, tak ada yang benar-benar fresh dari SKYLINE ini dan dari naskah yang sudah tipis itu saja rasanya sudah susah untuk membuat sebuah film yang benar-benar bagus. Ditambah lagi dengan akting para pendukungnya yang pas-pasan, lengkap sudah semuanya. Akhirnya, mau tak mau SKYLINE hanya bertumpu pada special effect tadi saja. Tidak lebih.
Menonton 'Disaster Movie' selayaknya menampilkan visual effect yang luar biasa serta cerita yang mendukung baik dari segi alur maupun epic. Tapi di sini semuanya tidak ditemukan, hanyalah efek-efek fantastis yang bisa dilihat tanpa ada sentuhan manis dari alur cerita. Pendalaman karakter yang diperankan Eric Balfour dan kawan-kawan tidak bisa membangkitkan cerita dari detik pertama film diputar. Layaknya main video game satu hari langsung tamat selesai lawan bos, itulah yang bisa digambarkan dari film ini.
Rating:
Grafis: 8/10
Cerita: 4/10
Pemain: 4/10
Ending: 4/10
OVERALL: 5/10
So, is it a Disaster Movie or DISASTER MOVIE?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar