SINOPSIS:
Trauma masa kecil memang susah untuk dilupakan. Pada beberapa orang, pengalaman buruk ini bahkan menghantui seumur hidup mereka. Itulah yang dirasakan oleh Fang Deng (Jingchu Zhang) meski hidupnya kini sudah membaik. Fang Deng adalah korban gempa bumi Tangshan yang menelan korban hingga ratusan ribu nyawa.
Fang Deng adalah putri Li Ni (Fan Xu). Li Ni tak di rumah ketika bencana itu terjadi dan saat ia pulang, wanita ini mendapati dua anak kembarnya telah terkubur puing-puing. Li Ni diliputi dilema. Ia harus menyelamatkan anak kembarnya yang berusia tujuh tahun namun kenyataannya Li Ni harus memilih. Ia tak bisa menyelamatkan keduanya.
Setelah perang batin yang bergejolak, Li Ni akhirnya menjatuhkan pilihan pada Fang Da (Chen Li), anak laki-lakinya. Sayangnya Fang Deng kecil ternyata mendengar saat ibunya mengambil keputusan vital ini. Fang Deng akhirnya berhasil selamat meski seumur hidupnya pengalaman buruk itu tak bisa hilang dari benaknya. Bahkan saat sepasang suami - istri akhirnya mengadopsi Fang Deng pun gadis kecil ini tetap tak bisa menghilangkan kenangan buruk yang pernah terjadi itu.
REVIEW:
Jalan ceritanya sangat menarik, menyentuh dan menggetarkan. Bahkan baru baca sinopsisnya aja, mungkin kita bisa ngebayangin akan sejauh apa hati dan batin kita dibawa dalam film ini. Dan hasilnya memang seperti itu. Sebenarnya ceritanya tidak berhenti sampai gempa usai, cerita sebenarnya baru dimulai pasca gempa dan tokoh utama dalam film ini bisa dibilang yaitu sang ibu dari Fang Deng dan Fang Da. Akting para pemain terlihat biasa2 saja untuk jalan cerita yang kalo gua bilang sebenarnya udah hampir maksimal, hanya saja ga didukung ama akting para pemainnya.
Soal adegan sedih, dengan jujur gua katakan, ini pertama kali gua liat satu studio, trmasuk gua, banjir air mata. Jujur baru kali ini gua bisa nangis nonton film di bioskop. Salah satu adegan yg benar2 memaksa gua menguras air mata ketika sang ibu harus memilih antara kedua anaknya dan hanya satu yg bisa diselamatkan. Dan adegan inilah yang membanjiri studio dengan air mata. Kalo diliat secara kasar, adegan2 sedih yg ada hanya terdapat pada 30 menit awal dan akhir film yg benar2 menguras air mata (di tengah2 adegan juga ada ketika penyelamatan gempa di kota apa gitu gua lupa). Adegan akhir di mana Fang Deng kembali ke pelukan ibunya, benar2 terlihat sangat menyentuh.
Overall sih not bad, tapi jangan harap bakal ada adegan2 sedahsyat di film 2012, kecuali tragedi gempa di awal film itu cukup baik lah spesial efeknya.
Pesan singkat dr film, "hormatilah dan hargailah orang tuamu sbgmn mereka jg menghargai dan menghormatimu".
Rate:
Story: 9/10
Act: 6/10
Ending: 8/10
Overall: 8/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar