Jack The Giant Killer

Jack The Giant Killer

Kamis, 30 Agustus 2012

Review: The Bourne Legacy ~ When The Legacy Born [NOT] Bourne



Genre: Action, Adventure
Directed By: Tony Gilroy
Starring: Jeremy Renner, Rachel Weisz, Edward Norton, Scott Glenn
Distributed By: Universal Pictures
Produced By: Captivate Entertainment
Running Time: 135 minutes
MPAA Rating: PG-13 for violence and action sequences.

Synopsis

Seri keempat atau boleh dikatakan awal yang baru dari franchise Bourne diambil dari karya Robert Ludlum. Sebagai penulis dan sutradara Tony Gilroy menjelaskan, "Ini bukan reboot atau perombakan atau prequel yang menggantikan seorang Matt Damon. Tapi akan ada pahlawan baru, sebuah bab baru, ini adalah proyek yang berdiri sendiri." Jason Bourne tidak akan ditampilkan dalam film, Jeremy Renner akan bermain sebagai pembunuh terlatih dalam program yang sama seperti Bourne, sebagai Aaron Cross, yang hidup dan matinya ditentukan dari kejadian-kejadian di tiga film sebelumnya. Bersama dengan agen lainnya, Stephanie (Rachel Weisz), mereka harus menemukan jalan keluar dari jebakan agen CIA Byer (Edward Norton).

Review

Jujur harus saya katakan sampai film berakhir, saya hanya mengerti 50% dari keseluruhan film. Sebenarnya saya tidak berharap film Bourne kembali dilanjutkan karena trilogi pertamanya sudah menuai pujian dan kritik yang positif dari para penonton. Dan ketika Universal mengumumkan akan adanya Bourne Legacy, saya justru berpikir bahwa ini adalah langkan mundur bagi Universal karena Bourne Trilogy bagi saya sendiri sudah habis dan jika akan dibuat sekuel atau pun prekuelnya lagi, itu hanya ditujukan untuk meraup keuntungan semata dan juga tidak ingin franchise Bourne ditinggal penggemarnya.


Jalan ceritanya harus saya akui membuat banyak penonton bingung bukan kepalang di 60 menit pertama film. Sama sekali tidak ada penjelasan yang benar-benar clear bagaimana awal mula Aaron Cross bisa ikut masuk ke program yang dirancang. Para karakter yang muncul terus menerus secara bersamaan membuat penonton akan semakin bingung karena benar-benar tidak dijelaskan secara karakteristik mengenai peran-peran mereka. Contohnya seperti Dr. Martha Shearing yang diperankan Rachel Weisz. Banyak penonton, termasuk saya sendiri, mengganggap bahwa Martha-lah yang akan menjadi love interest dari Aaron nantinya. Tapi pandangan tersebut hanya sekilas lewat di depan mata saja karena bagi saya sosok Martha di satu jam pertama benar-benar buram, tidak ada deskripsi karakter yang jelas mengenai sosok Martha walau pada akhirnya penjelasan datang di akhir dan yang menurut saya dijelaskan secara sedikit terpaksa, yang mungkin karena alur film kurang berfokus para karakter Martha.


Sepanjang film sosok Aaron Cross yang diperankan Renner boleh saya katakan kurang mendapat porsi sebesar Jason Bourne yang diperankan Matt Damon. Renner kurang memiliki kapasitas untuk menggantikan Bourne. Seolah-olah para penonton mengharapkan akan munculnya seorang Jason Bourne padahal sudah tahu kalau hal itu tidak akan terjadi. Ya, harus saya katakan sosok Jason Bourne ternyata masih sangat sulit untuk ditinggalkan meski film sudah berganti para pemainnya.Satu hal yang patut diperhatikan bagi para penonton yang ingin menyaksikan film ini ada baiknya menonton dulu Trilogi Bourne yang diperankan Matt Damon, terutama film ketiga, Bourne Ultimatum, karena hubungan latar belakang dan peran karakter yang dulu akan muncul kembali dan berhubungan. Dam film Bourne Legacy diceritakan terjadi bersamaan dengan kejadian pada film Bourne Ultimatum. Di mana hubungannya? Nonton Bourne Trilogy lalu tonton Bourne Legacy.


Dari segi para pemain, tidak ada yang spesial dan menonjol, terutama tentunya perhatian ada pada Jeremy Renner sebagai Aaron Cross yang kurang berhasil menggantikan sosok Jason Bourne yang masih sangat sulit untuk dilupakan. Dari segi action scene, sebenarnya bagus dan lumayan menegangkan, terutama pada adegan kejar-kejaran yang cukup mendapat porsi yang cukup. Tapi sayangnya adegan tersebut tidak didukung dengan alur dialog yang terlalu memusingkan kepala dan terlalu panjang untuk disaksikan sehingga membuat sedikit bosan.

Secara keseluruhan saya masih bingung apa yang sebenarnya terjadi pada film ke-4 ini walau dari segi hubungan dengan bourne trilogi sudah cukup jelas, tapi masih ada banyak sekali penjelasan yang harus ditampilkan. Sekuel? Jika pun hal itu terjadi, akan sedikit memaksa karena adegan klimaks dan endingnya yang benar-benar ciri khas franchise Bourne. Tapi jika memang benar akan dilanjutkan, ada baiknya Gilroy menjelaskan kembali film ke-4 ini sejelas-jelasnya di seri ke-5 hingga tidak menimbulkan tanda tanya ketika para penonton keluar dari pintu teater.

Rating
Cerita: 5/10
Pemain: 5/10
Ending: 5/10
Overall: 5/10

~ HT ~

Jumat, 17 Agustus 2012

Review: The Expendables 2 ~ An Old School Reunion. Only for Retired.



Genre: Action
Directed By: Simon West
Starring: Sylvester Stallone, Jason Statham, Jet Li, Dolph Lundgren, Terry Crews, Randy Couture, Liam Hemsworth, Chuck Norris, Scott Adkins, Yu Nan, Jean-Claude Van Damme, Bruce Willis, Arnold Schwarzenegger
Distributed By: Millennium Films
Produced By: Nu Image/Millennium Films
Running Time: 102 Minutes
MPAA Rating: R for strong violence, language and brief sexuality

Synopsis

The Expendables kembali melanjutkan sekuelnya dan dengan masih para prajurit kelas kakap yang siap tempur, Barney Ross (Stallone), Lee Christmas (Statham), Yin Yang (Jet Li), Gunnar (Lundgren), Toll Road (Couture) dan Caesar (Crews) serta rekrutan baru Billy The Kid (Hemsworth), bersiap menghadapi musuh baru, Vilain yang diperankan oleh Jean-Claude Van Damme. Bersama dengan dukungan dari Maggie (Yu Nan) dan tentunya bersama Church (Bruce Willis) dan Trench (Arnold Schwarzenegger), tim Expendables berusaha menumpas Vilain yang mencoba menghancurkan dunia.

Review

Film pertamanya menuai sukses dengan adegan laga action yang cukup menjanjikan walau dengan sinopsis yang terlalu sederhana layaknya jagoan menumpas para penjahat, hanya The Expendables lebih mengutamakan unsur action lebih banyak. Begitu film keduanya rilis dan dengan dukungan wajah-wajah baru seperti van Damme dan Chuck Norris, tentu memancing rasa penasaran para penonton dengan harapan akan lebih 'berisi' dibandingkan film pertamanya, atau setidaknya dapat mengimbanginya. Tapi ekspetasi tersebut ternyata terlalu berlebihan. 

Jalan cerita pada film kedua memang tidak menyambung film pertamanya atau bisa dibilang berdiri sendiri tapi tetap mempertahankan hubungan antar karakternya pada film pertama. Sederhana sekali untuk film seperti ini, action sudah ada dan kita tinggal melihat bagaimana para pemeran protagonis tersebut mengalahkan para penjahatnya. Tapi hal tersebut terlihat garing pada film kedua ini. Kalau boleh saya katakan, pembagian porsi film cukup fatal. 15 menit pertama pada adegan pembuka cukup menjanjikan adegan action yang seru dengan tembakan-tembakan dan ledakan-ledakan yang ditampilkan, meski masih terlihat kasar. Dan adegan action ini berlanjut pada 20 menit menjelang film berakhir yang boleh dibilang cukup bagus walau tidak sebagus 15 menit di awal film. Jadi total ada 35 menit adegan action pada film kedua ini. Dengan durasi 102 menit, 35 menit adegan action, dan apa yang terjadi dengan 67 menit pertengahan film? Dialog-dialog dan perjalanan para anggota tim Expendables dalam usahanya mengejar Vilain untuk dihancurkan. Apakah ada adegan action? Ada tapi hanya sekedar numpang lewat saja. Tapi untung dengan adanya humor, 67 menit film terselamatkan dari faktor bosan. Secara keseluruhan jalan cerita, Expendables 2 tidak lebih baik dari film pertamanya yang cukup menjanjikan adegan action yang lebih berisi dan bahkan boleh saya katakan Expendables 2 merupakan penurunan kualitas yang bisa berakibat ditinggalkan oleh penonton pada film ketiganya nanti.

Pembagian porsi bagi para pemainnya cukup buruk. Jet Li hanya tampil di 15 menit awal sebelum dirinya 'diasingkan ke Cina'. Stallone, Arnold, Norris dan Willis sudah mulai menua dan terlihat sekali fisik dan stamina mereka pada film ini yang benar-benar hampir habis. Sementara sebenarnya adegan action yang cukup menjanjikan ditampilkan oleh Couture, Statham, Crews, Lundgren dan Yu Nan yang walau beberapa dari mereka mendapat porsi sedikit tapi cukup memanjakan mata. Sementara untuk Yu Nan masih terasa datar lewat aktingnya sebagai Maggie dan belum begitu menjiwai. Sebenarnya saya lebih berharap Maggie Q yang mengambil tempat Yu Nan karena melihat Maggie Q menampilkan akting yang sangat baik pada tv seri Nikita. Van Damme sebagai tokoh antagonis bagaikan padi yang berubah menjadi gabah dan begitu sudah menjadi beras siap untuk dimasak dan dimakan, habis sudah. Van Damme tidak sekuat Steve Austin yang berperan sebagai tokoh antagonis pada film pertamanya yang begitu mempunyai karakter seorang villain yang sangat menjanjikan. Dan adegan pertarungan antara Stallone dan Van Damme cukup mengecewakan tidak seperti ketika Stallone melawan Austin pada film pertamanya yang sangat menjanjikan. Walau Van Damme masih sangat brilian lewat tendangan spesialnya, tapi adegan pertarungannya dengan Stallone tidak bisa menyelamatkan film ini dari jalan cerita yang sangat datar. Liam Hemsworth yang digadang-gadang akan meneruskan generasi emas Stallone dan kawan-kawan, harus gigit jari pada film ini.

Secara keseluruhan seri kedua belum bisa menutupi kesuksesan pada film pertamanya. Dengan rencana dilanjutkan pada film ketiga, ada baiknya Stallone melatih fisiknya lagi dan mencari beberapa aktor laga yang masih fresh seperti Vin Diesel, Dwayne 'The Rock' Johnson dan Donnie Yen sebagai lawan mainnya. Dan tentunya merombak jalan cerita agar lebih baik lagi pada film ketiganya jika tidak ingin ditinggal penontonnya. Tapi di luar itu ada beberapa dialog dan adegan dengan humor yang cukup menghibur pada film ini.

Church (Willis): We give you something to ride
Barney (Stallone): This thing has to be in the museum
Trench (Arnold): We all have to!

Rating
Cerita: 5/10
Action: 6/10
Pemain: 5/10
Ending: 4/10
Overall: 5/10

~ HT ~

Selasa, 14 Agustus 2012

The Expendables 2 - WE'RE BACK!



Directed By: Simon West
Produced By: Avi Lerner, Danny Lemper, Kevin King Templeton, Les Weldon
Story By: Ken Kaufman, David Agosto, Richard Wenk
Cinematography: Shelly Johnson
Editing By: Todd E. Miller
Studio: Nu Image, Millennium Films
Distributed By: Lionsgate
Running Time: 103 Minutes
Budget: $100 Million
Box Office Prediction: $165 Million

Cast


Sylvester Stallone (as Barney Ross) – leader of the Expendables. 
After a CIA job goes wrong, Ross starts a personal war against a villain and his group of murderous mercenaries. Another thing is, that he has to rescue Fiona, Tool’s (Mickey Rourke) daughter.

Jason Statham (as Lee Christmas) – As Ross’s closest friend.
Christmas supports Ross in his vendetta. Ross also sees him as his successor for his eventual retirement/death (this we might see in the next film, who knows?)

Jet Li (as Ying Yang) – a martial arts expert, member of the Expendables. 
After quitting the Expendables after the events of the first movie, Ross and his team travel to China to find Yang, and recruit him back into the team.

Mickey Rourke (as Tool) – former Expendables member, a mentor. 
In this movie, Tool will reportedly join the team once again, for one mission in Gazak (?), where he will be killed. Later on, his death will be avenged.

Randy Couture (as Toll Road) – a demolition expert for the Expendables. 
With a newfound faith following his survival of the first film, he follows Ross and Christmas to avenge Tool, yet still hindered by his rigorous superstitions.

Terry Crews (as Hale Caesar) – weapons expert for the Expendables. 
Another loyal member of the team, he is seriously wounded when kidnapping Church. Yet he stays with the group for their final stand.

Dolph Lundgren (as Gunnar Jensen) – rehabilitated strong-arm of the Expendables (bad-ass, cool, and unstable). 
Despite saving Lee and Ross in Gazak, Jensen is often seen as the least trustworthy of the team, and this mental weak link is the one that Church sees to exploit.

Bruce Willis (as agent Church) – a corrupt CIA Agent. 
Church is seen as the one responsible for Tool’s death, he is forced to be the brains of their revenge operation whilst manipulating the Expendables against one another once Tool’s daughter is kidnapped.

Arnold Schwarzenegger (as Trent Mauser) – former rival of Barney Ross. 
Mauser joins the team of Expendables, to help them kidnap Church, and avenge the death of their mutual friend, Tool. However, he way have an underlying motive to his newfound friendship with the Expendables.


Jean-Claude Van Damme as the Main Villain. 
Van Damme plays a former Expendables, who was kicked out of the team by Ross, after he kills his teammate. Thus, Van Damme’s character decides to kill Tool, as an act of revenge. When he takes on a job of suppressing the Gazak revolution, he finds himself at odds with both The Expendables. and Tool’s bloodthirsty daughter.

Chuck Norris (as Richter Argo) – a former expendable, who meets Ross at Tool’s funeral. 
He inspires Ross to get revenge, yet he cannot join in because he has to stay and watch over Fiona.

Scott Adkins portrays villain’s 2nd-in-command. 
Dishonorably discharged from British SAS, he finds pride in fighting the Expendables, especially seeking the death of Lee Christmas for reputation’s sake.

Liam Hemsworth (as Easton) – an Iragi war veteran.
A sniper, who goes on his first mission to Gazak, as part of the expendables. However, in the resulting vendetta, his inexperience puts the team at risk.

Synopsis

The Expendables are back and this time it’s personal. Barney Ross (Sylvester Stallone), Lee Christmas (Jason Statham), Yin Yang (Jet Li), Gunnar Jensen (Dolph Lundgren), Toll Road (Randy Couture) and Hale Caesar (Terry Crews) -- with newest members Billy the Kid (Liam Hemsworth) and Maggie (Yu Nan) aboard -- are reunited when Mr. Church (Bruce Willis) enlists the Expendables to take on a seemingly simple job. The task looks like an easy paycheck for Barney and his band of old-school mercenaries. But when things go wrong and one of their own is viciously killed, the Expendables are compelled to seek revenge in hostile territory where the odds are stacked against them. Hell-bent on payback, the crew cuts a swath of destruction through opposing forces, wreaking havoc and shutting down an unexpected threat in the nick of time — six pounds of weapons-grade plutonium; enough to change the balance of power in the world. But that's nothing compared to the justice they serve against the villainous adversary who savagely murdered their brother.

[REVIEW] Blu-ray Disc: EVA (2011)



Genre: Drama, Fantasy, Sci-Fi
Directed By: Kike Maíllo
Stars: Daniel Brühl, Marta Etura, Lluís Homar, Alberto Ammann, Claudia Vega, Anne Canovas
Studio: Escándalo Films S.L., Ran Entertainment, Saga-Productions
Running Time: 94 Minutes
Language: Catalan, Spain

Synopsis

Film bersetting pada tahun 2041, di masa dimana manusia hidup bersama dengan mesin rangkaian yang mereka rancang. Alex (Daniel Brühl), seorang insinyur cybernetic terkenal, kembali ke Santa Irene untuk melaksanakan misi yang sangat spesifik untuk Fakultas Robotic yakni untuk menciptakan robot seorang anak yang dapat mewakili manusia nanti di masa akan datang. Hubungannya dengan Lana, mantan kekasih Alex, di masa lalu sedikit mengganggu proses kerjanya mengingat Lana juga menikah dengan David, saudaranya sendiri, dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Eva. Alex yang semula merasa terganggu, melihat Eva adalah seorang anak yang cocok untuk dijadikan prototipe untuk robot rangkaiannya di mana Alex akan mencoba merekam semua tingkah laku Eva untuk nanti dikembangkan pada robot buatannya. Tapi ternyata ada satu hal yang tidak diketahui Alex tentang Eva dan hal tersebut akan merubah seluruh pandangan Alex mengenai apa pun yang telah diketahuinya selama ini.

Review

Hal pertama yang bisa gua kemukakan adalah EVA merupakan film yang boleh dikatakan bertaraf HIGH TECH, baik dari segi visual maupun kecanggihan mesin-mesin yang ada film ini. Luar biasa. Cukup bisa mengimbangi film-film Hollywood yang selalu berbujet besar jika ingin menampilkan teknologi yang canggih pada film-filmnya.
Jalan ceritanya bagus menurut saya dan didukung dengan ending dan klimaks yang tidak terduga sebenarnya. Mungkin banyak orang sudah bisa menebak sosok EVA di awal hingga pertengahan film, tapi pandangan tersebut seakan berubah seiring berjalan film. Dan bagian akhir film pun menjelaskan segalanya yang menurut saya cukup sulit untuk diterima apa yang akan terjadi di akhir film. Tidak sedikit pula orang yang menonton akan ikut tersentuh dan meneteskan air mata melihat akhir dari kisah film ini. Tonton saja filmnya bersama teman dan keluarga Anda.
Untuk para pemain, Daniel Bruhl cukup baik memainkan peran sebagai Alex dan tentu yang mendapat sorotan utama adalah Claudia Vega, yang berperan sebagai EVA yang menurut saya adalah EVA adalah seorang perempuan yang mewakili sebuah 'Hasil' dari proses atau tugas yang telah kita kerjakan dengan tuntas, tapi kita hanya tahu kegunaan dari 'Hasil' yang kita dapat tanpa kita ketahui dampak negatifnya bagi beberapa orang tertentu. Sedang karakter Alex dan lainnya adalah diri kita masing-masing di mana kita diajarkan agar kita memikirkan matang-matang akan segala hal yang akan kita lakukan agar kita tidak menyesal nantinya terhadap hasil dari tugas yang kita kerjakan.
Visual dari film ini, terutama dari Blu-ray Disc, baik sekali. Tampilan yang cukup tajam pada setiap efek-efek visual dan pada teknologi mesin yang ditampilkan dan didukung dengan sound yang bagus, membuat Blu-ray EVA terasa enak dan sangat nyaman untuk memanjakan mata kita semua.
Terakhir saya mau membahas tentang akhir dari film ini yang menurut saya sudah cukup baik walau beberapa orang termasuk saya sendiri masih tidak bisa menerima akhir dari film ini. Yang disayangkan adalah film ini berakhir tanpa adanya alasan yang begitu kuat danwalau di akhir film ada klimaks yang cukup kuat tapi buat saya belum maksimal Kike Maillo dalam menjabarkan ending yang sesungguhnya. Sebenarnya film masih bisa diteruskan untuk menciptakan ending yang lebih baik. Seharusnya ada penjelasan yang lebih yang mungkin akan membawa emosi penonton lebih larut ke dalam lagi.
Tapi secara keseluruhan EVA adalah tontonan keluarga yang bagus untuk kita semua.


"Don't do something that you'll regret later"

Rating
Cerita: 7/10
Pemain: 7/10
Grafis: 8/10
Sound: 7/10
Ending: 5/10
Overall: 7/10

~ HT ~

Minggu, 12 Agustus 2012

Review: The Dictator ~ Not One of Best Movies in 2012, but It's F**KING Entertaining!!!



Genre: Comedy
Directed By: Larry Charles
Stars: Sascha Baron Cohen, Anna Faris, Ben Kingsley, John C. Reilly
Distributed By: Paramount Pictures
Budget: $65 Million
Box Office (Worldwide): $167,650,222
Running Time: 83 Minutes
MPAA Rating: R for strong crude and sexual content, brief male nudity, language and some violent images.

Synopsis

Kisah heroik dari seorang diktator bernama Admiral General Aladeen (Sacha Baron Cohen) dari negara Timur Tengan, Republik Wadiya, yang mempertaruhkan hidupnya untuk memastikan bahwa demokrasi tidak akan pernah datang ke negara yang dipimpinnya. Sampai suatu saat ketika dirinya datang ke Amerika dan terjebak di antara penduduk yang menentang keberadaan dirinya, Aladeen justru kehilangan identitas dirinya sebagai seorang diktator menjadi orang biasa. Dan pertemuannya dengan seorang wanita bernama Zoe akan memulai petualangannya untuk kembali merebut apa yang menjadi miliknya sekaligus menentukan nasib negara Republik Wadiya pada akhirnya.

Review

Cohen dan Larry Charles sudah dikenal luas berkat kerja samanya pada film Borat dan Bruno yang secara 'kontroversial' menuai sukses. Namun di balik itu semua Borat dan Bruno justru cukup diminati oleh banyak orang karena menengahkan unsur politik di filmnya dengan campuran komedi ala Larry dan tentunya akting spontan ala Cohen.

The Dictator adalah film ketiga hasil kerja sama Larry dan Cohen. Jalan cerita sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Borat dan Bruno, tapi hanya latar belakangnya saja yang disetarakan dengan keadaan sekarang. Unsur komedi jelas menjadi main point pada film ini. Dan memang benar sekali, hampir 80% film diisi dengan candaan ala Cohen yang begitu mengundang tawa baik itu candaan yang bersifat positif, negatif dan bahkan nakal sekali pun.

Sebenarnya kekurangannya hanya pada cerita yang mungkin tidak berkembang dan terlihat datar di sepanjang film. Hal ini dikarenakan Larry ingin membuat penonton tertawa dengan keadaan yang ada di negara sekarang. Urusan politik terlalu dibenahi terlalu serius sehingga rakyat pun akhirnya terlupakan. Tertawa dan have fun sajalah dalam mengurusi politik suatu negara. Berbicara dengan rakyat akan lebih baik daripada berbicara dengan tetangga sebelah yang justru malah akhirnya bisik-bisikan.

So overall The Dictator berhasil membuat saya tertawa secara lepas dan benar-benar menghilangkan stress dan tekanan yang ada dalam hidup. Tapi ini adalah film untuk dewasa, bukan untuk anak-anak. Candaan yang ada dalam film ini cukup berani dan hanya dimengerti oleh orang-orang dewasa. Jadi tontonlah bersama teman-teman Anda and laugh together 'til the end ;)


Rating
Cerita: 5/10
Pemain: 5/10
Komedi: 8/10
Ending: 5/10
Overall: 5/10

~ HT ~

Senin, 06 Agustus 2012

Review: Total Recall ~ Poor Story. Great Action. Result: Failed to RECALL



Genre: Action, Adventure, Sci-Fi
Directed By: Len Wiseman
Starring: Collin Farrell, Kate Beckinsale, Jessica Biel, Bryan Cranston, Bill Nighy, Bokeem Woodbine, John Cho
Running Time: 118 Minutes (Uncut: 132 Minutes)
MPAA Rating: PG-13

Synopsis

Selamat Datang di Rekall, perusahaan yang dapat mengubah mimpi menjadi kenangan nyata, begitulah prinsip seharusnya. Bagi seorang pekerja pabrik bernama Douglas Quaid (Colin Farrell), meskipun dia punya istri yang cantik Lori (Kate Beckinsale) yang ia cintai, pikirannya untuk pergi terdengar seperti liburan yang sempurna dari kehidupan frustasinya untuk memenuhi kenangan nyata dengan mencoba kehidupan sebagai mata-mata super di perusahaan Rekall. Tapi ketika prosedur yang dilakukan tidak berjalan dengan semestinya, Quaid menjadi seorang buronan dengan pandangan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Menemukan dirinya dalam pelarian dari polisi - dikendalikan oleh Kanselir Cohaagen (Bryan Cranston), pemimpin dunia bebas - tim Quaid dengan seorang pejuang pemberontak (Jessica Biel) berusaha untuk mencari kepala perlawanan bawah tanah (Bill Nighy) dan menghentikan Cohaagen. Garis antara fantasi dan kenyataan semakin kabur tidak jelas dan nasib banyak orang bergantung pada keseimbangan seorang Douglas Quaid dalam menemukan jati dirinya, cinta sejati, dan nasib yang sebenarnya.

Review

Pertama yang patut dipertanyakan adalah durasi film. Seharusnya film berdurasi selama 132 menit dan begitu tayang di layar lebar hanya berdurasi 118 menit. Bagi kalian yang sempat melihat-lihat di beberapa situs tentang film dan entertainment, sempat terpampang durasi Total Recall selama 132 menit. Tapi yang terjadi adalah film hanya berdurasi 118 menit dan hal itu benar-benar terasa ketika usai menonton. Karena ada beberapa adegan yang seperti tidak tuntas untuk dilaksanakan dan meninggalkan tanda tanya ketika berpindah ke adegan lain. Semoga saja dengan hadirnya DVD dan Blu-ray nanti yang versi Uncut, Total Recall bisa memperbaiki detil-detil ini.

Len Wiseman adalah sutradara yang dikenal lewat film Underworld yang menceritakan perseteruan antara Vampire dengan Lycan. Kini dirinya mencoba beralih dari dunia mistis ke dunia High Tech Sci-Fi. Sebagai langkah awal lewat film Total Recall, boleh dibilang Wiseman cukup sukses meramu film dengan adegan action yang memiliki porsi sangat banyak dan bahkan hampir keseluruhan film. Tapi kesuksesan ini tidak bisa dibandingkan dengan film Total Recall karya Paul Verhoeven tahun 1990.
Ya, Total Recall adalah film remake tahun 1990 karya Paul Verhoeven yang diperankan oleh Arnold Schwarzenegger, Sharon Stone dan Bokeem Woodbine. Karya Verhoeven memang terlihat jadul untuk ditonton masa kini, tapi tidak pada tahun 1990. Total Recall versi Paul boleh saya katakan lebih unggul dari segi jalan cerita dan pemilihan peran daripada Total Recall versi Wiseman tahun 2012.


Dari jalan cerita, versi Verhoeven terlihat lebih beragam dan selalu menyelesaikan setiap scene hingga titik habis. Tapi versi Wiseman selalu menampilkan koma pada setiap scene yang ada. Ada beberapa adegan yang seharusnya bisa dilanjutkan lebih jauh lagi. Mungkin hal ini nanti dapat kita lihat pada versi Uncut ketika DVD dan Blu-ray Total Recall muncul.

Dari segi para pemainnya, saya harus mengakui Collin Farrell sedikit lebih unggul daripada Arnold. Collin terlihat lebih energik dan lebih berani pada adegan-adegan Action. Tapi sekali lagi saya tekankan, Collin hanya sedikit lebih unggul (mungkin ini dikarenakan saya menonton versi tahun 1990 lebih dahulu). Untuk lawan main dari Douglas Quaid, yaitu Melina dan Lori, saya setuju jika versi Paul Verhoeven menang telak dalam hal ini. Pada versi Wiseman, Lori diperankan oleh Kate Beckinsale sementara Melina diperankan oleh Jessica Biel. Kate yang sudah dikenal lewat perannya sebagai Selene pada film Underworld, sepertinya masih sulit untuk dilupakan oleh para penonton. Melihat Kate bertarung pada film Total Recall, seperti seolah-olah sedang melihat Selene bertarung memberantas para Lycan. Dan pada saat Lori bertarung dengan Douglas, terlihat seperti seolah-olah Lori-lah yang merupakan peran utama film ini. Ya, kharisma Kate Beckinsale pada film-film action cukup besar dan boleh saya katakan kharisma seorang Collin Farrell selalu tertutup ketika adu akting dengan Kate Beckinsale. Sementara Jessica Biel terlihat hanya sebagai peran pendukung. Walau jelas perannya dalam film ini, tapi peran Jessica sebagai Melina terlihat disia-siakan Wiseman pada film ini. Sedang pada versi 1990, Lori dan Melina masing-masing diperankan oleh Sharon Stone dan Rachel Ticotin yang boleh saya katakan jauh lebih unggul daripada Kate dan Jessica.

Segi sound dan grafik versi Wiseman sangat jauh lebih unggul dan hal ini sudah jelas dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat. 


Secara keseluruhan, Total Recall hanya saya beri nilai cukup, tapi seru. 90% film adalah action, action dan action. Ada tiga hal yang saya sukai pada film versi Wiseman tahun ini.
1. Adegan kejar-kejaran antara Kate Beckinsale (Lori) dengan Collin Farrell (Quaid) dan Jessica Biel (Melina) cukup menjanjikan dengan durasi selama 15 menit mulai dari berlarian dari atap ke atap hingga car chase.
2. Adegan di mana Doug mulai memainkan Rekall dan tertangkap oleh kepolisian setempat. Pengambilan kamera ketika Quaid melakukan adegan action bagus.
3. The woman with 3 'Little' things that made me 'sick' (you'll know when you watch it).

Rating:
Cerita: 5/10
Pemain: 6/10
Grafis: 7/10
Ending: 5/10
Overall: 6/10

~ HT ~

Rabu, 01 Agustus 2012

August 2012: End of Summer


The Expendables 2

Directed By: Simon West
Starring: Sylvester Stallone, Dolph Lundgren, Jet Li, Jason Statham, Mickey Rourke, Chuck Norris, Liam Hemsworth, Terry Crews, Bruce Willis, Jean Claude Van Damme, Arnold Schwarzenegger
Synopsis:
The Expendables are back and this time it’s personal...Barney Ross (Sylvester Stallone), Lee Christmas (Jason Statham), Yin Yang (Jet Li), Gunnar Jensen (Dolph Lundgren), Toll Road (Randy Couture) and Hale Caesar (Terry Crews) -- with newest members Billy the Kid (Liam Hemsworth) and Maggie (Yu Nan) aboard -- are reunited when Mr. Church (Bruce Willis) enlists the Expendables to take on a seemingly simple job. The task looks like an easy paycheck for Barney and his band of old-school mercenaries. But when things go wrong and one of their own is viciously killed, the Expendables are compelled to seek revenge in hostile territory where the odds are stacked against them. Hell-bent on payback, the crew cuts a swath of destruction through opposing forces, wreaking havoc and shutting down an unexpected threat in the nick of time — six pounds of weapons-grade plutonium; enough to change the balance of power in the world. But that's nothing compared to the justice they serve against the villainous adversary who savagely murdered their brother.

The Bourne Legacy

Directed By: Tony Gilroy
Starring: Jeremy Renner, Rachel Weisz, Edward Norton, Oscar Isaac, Joan Allen, Albert Finney
Synopsis:
Fourth installment of the Bourne franchise based on an original story. As writer/director Tony Gilroy explains, "This is not a reboot or a recast or a prequel. No one’s replacing Matt Damon. There will be a whole new hero, a whole new chapter…this is a stand-alone project." Jason Bourne will not be featured in the film; Jeremy Renner will play another assassin trained in the same program as Bourne.

Total Recall

Directed By: Len Wiseman
Starring: Collin Farrell, Jessica Biel, Kate Beckinsale, Bryan Cranston, Ethan Hawke, John Cho
Synopsis:
Welcome to Rekall Inc., the company that can turn your dreams into real memories. For a factory worker named Douglas Quaid (Colin Farrell), even though he's got a beautiful wife (Kate Beckinsale) who he loves, the mind-trip sounds like the perfect vacation from his frustrating life - real memories of life as a super-spy might be just what he needs. But when the procedure goes horribly wrong, Quaid becomes a hunted man. Finding himself on the run from the police – controlled by Chancellor Cohaagen (Bryan Cranston), the leader of the free world – Quaid teams up with a rebel fighter (Jessica Biel) to find the head of the underground resistance (Bill Nighy) and stop Cohaagen. The line between fantasy and reality gets blurred and the fate of his world hangs in the balance as Quaid discovers his true identity, his true love, and his true fate.

ParaNorman

Directed By: Sam Fell, Chris Butler
Starring: Casey Affleck, Tempestt Bledsoe, Jeff Garlin, John Goodman, Bernard Hill, Anna Kendrick
Synopsis:
In ParaNorman, a small town comes under siege by zombies. Who can it call? Only misunderstood local boy Norman (voiced by Kodi Smit-McPhee), who is able to speak with the dead. In addition to the zombies, he'll have to take on ghosts, witches and, worst, of all, grown-ups, to save his town from a centuries-old curse. But this young ghoul whisperer may find his paranormal activities pushed to their otherworldly limits.

Premium Rush

Directed By: David Koepp
Starring: Joseph Gordon-Levitt, Michael Shannon, Jamie Chung
Synopsis:
Dodging speeding cars, crazed cabbies and eight million cranky pedestrians is all in a day’s work for Wilee (Joseph Gordon-Levitt), the best of New York's agile and aggressive bicycle messengers. It takes a special breed to ride the fixie – super lightweight, single-gear bikes with no brakes and riders who are equal part skilled cyclists and nutcases who risk becoming a smear on the pavement every time they head into traffic. But a guy who’s used to putting his life on the line is about to get more than even he is used to when his last envelope of the day – a routine "premium rush" run – turns into a life or death chase through the streets of Manhattan.

Robot & Frank

Directed By: Jake Schreier
Starring: Frank Langella, Susan Sarandon, Jeremy Strong, Liev Schreiber, Liv Tyler, James Marsden
Synopsis:
Set in the near future, Frank, a retired cat burglar, has two grown kids who are concerned he can no longer live alone. They are tempted to place him in a nursing home until Frank's son chooses a different option: against the old man's wishes, he buys Frank a walking, talking humanoid robot programmed to improve his physical and mental health. What follows is an often hilarious and somewhat heartbreaking story about finding friends and family in the most unexpected places.

Lawless

Directed By: John Hillcoat
Starring: Shia LaBeouf, Tom Hardy, Jessica Chastain, Mia Wasikowska, Guy Pearce
Synopsis:
Follows the true story of the infamous Bondurant Brothers: bootlegging siblings who made a run for the American Dream in Prohibition-era Virginia. In this epic gangster tale, inspired by true-life tales of author Matt Bondurant’s family in his novel "The Wettest County In The World," the loyalty of three brothers is put to the test against the backdrop of the nation’s most notorious crime wave.

The Possession

Directed By: Ole Bornedal
Starring: Jeffrey Dean Morgan, Kyra Sedgwick, Natasha Calis
Synopsis:
How one family must unite in order to survive the wrath of an unspeakable evil. Clyde (Jeffrey Dean Morgan) and Stephanie Brenek (Kyra Sedgwick) see little cause for alarm when their youngest daughter Em becomes oddly obsessed with an antique wooden box she purchased at a yard sale. But as Em’s behavior becomes increasingly erratic, the couple fears the presence of a malevolent force in their midst, only to discover that the box was built to contain a Dibbuk, a dislocated spirit that inhabits and ultimately devours its human host.

Oz: The Great and Powerful

Oz: The Great and Powerful